Jumat, 30 Maret 2012

6 Penyakit yang Perlu Diwaspadai, Sering Menyerang Aktivis Dakwah



1. Sering tidur pagi

Ciri-ciri:
- Sehabis salam saat shalat subuh, mata mulai meredup
-          Grafitasi bumi mulai bertambah
-          Rindu tempat pembaringan
-          Mulai hilang-hilang kesadaran

Akibat:
-          Waktu tersia-siakan
-          Tubuh akan melemas
-          Hafalan akan statis bahkan berkurang
-          Hilang wibawa



Pencegahan / Pengobatan:
-          Manajemen waktu dengan baik
-          Usahakan tidur lebih awal
-          Pahami keutamaan dzikir pagi
-          Isi waktu dengan tarbiyah jasadiah walau tidak rutin
-          Buat kegiatan bermanfaat


2. Malas muroja’ah

Ciri-ciri:
-          Hafalan (Qur’an dan Hadits) tidak bertambah bahkan berkurang karena lupa
-          Suka menunda-nunda
-          Tidak punya prioritas
-          Tidak sabar, terburu-buru ingin menggapai hasil

Akibat:
-          Pegangan hujjah berkurang
-          Hafalan tidak betambah bahkan berkurang
-          Selalu timbul rasa was-was dalam diri
-          Keimanan bisa berkurang

Pencegahan / Pengaobatan:
-          Pahami keutamaan dari muroja’ah
-          Semangati diri dengan kebaikan agar tidak bosan
-          Hargai proses, jangan terburu-buru
-          Pasang target realistis sesuai kemampuan  

3. Banyak tetawa

Ciri-ciri:
-          Suka banyak bercanda
-          Banyak tertawa

Akibat:
-          Hati menjadi keras bahkan mati
-          Wibawa terkikis
-          Rawan terjatuh pada dusta

Pencegahan / pengobatan:
-          Isi waktu dengan banyak berdzikir kepada Allah
-          Boleh bercanda tapi syar’I, hindari dusta walau hanya ingin membuat orang lain tertawa. Dan jangan keseringan!
-          Ingat diri sebagai qudwah (teladan)


  4. Lebih senang mendakwahi orang lain daripada orang tua

Ciri-ciri:
-          Gaya bicara selalu membantah orang tua
-          Selalu merasa lebih hebat pada orang tua
-          Tidak peduli pada orang orang tua
-          Menyerah mendakwahi orang tua
-          Sedikit berkomunikasi dengan orang tua

Akibat:
-          Orang tua tidak faham agama
-          Orang tua menjadi penghalang amalan
-          Bagi seorang anak ia bisa terjatuh pada kedurhakaan
-          Tidak ada keharmonisan dalam keluarga

Pencegahan / pengobatan:
-          Sayangilah orang tua
-          Jadikan dakwah kepada keluarga adalah prioritas
-          Berbicaralah dengan sopan pada mereka dan jangan menggurui
-          Ingatlah jasa-jasa mereka
-          Senantiasalah berkomunikasi walau hanya menanyakan kabar atau mengatakan rasa cinta dan rindu kita
-          Mintakan kebaikan, hidayah dan taufiq kepada Allah untuk mereka 

5. Malas mencuci

Ciri-ciri:
-          Cucian numpuk
-          Pakaian yang dipakau “bau” dan terlihat kotor
-          Hanya mengganti-ganti atau kombinasi pakaian yang tidak diccuci
-          Banyak alasan yang menyebabkan tertunda mencuci

Akibat:
-          Cucian numpuk jadi sarang penyakit
-          Wibawa jatuh
-          Obyek dakwah tidak simpati
-          Pakaian akan busuk
-          Terlihat berantakan dan tidak bias mengurus diri

Pencegahan / pengobatan:
-          Manajemen waktu dengan baik, sediakan waktu walau beberapa jam untuk mencuci pakaian
-          Jangan suka menunda
-          Ingat “kebersihan adalah bagian dari dakwah”
-          Ingat, kondisi fisik (termasuk pakaian) sangat menunjang penerimaan dakwah kita walau materi tidak “wah” 


6. Malas mandi

Ciri-ciri:
-          Hanya rajin cuci muka dengan alat-alat pembersih wajah
-          Bau badan menyebar
-          Terlihat kumal
-          Tidak terurus

Akibat
-          Bau badan
-          Tidak konsentrasi belajar
-          Mad’u tidak simpatik
-          Dakwah tidak berjalan lancar

Pencegahan / pengobatan
-          Usahakan mandi dan pakai sabun
-          Jangan suka menunda
-          Ingat “kebersihan adalah bagian dari dakwah”
-          Ingat, kondisi fisik sangat menunjang penerimaan dakwah kita walau materi tidak “wah”

Demikian, semoga bermanfaat dan bias membuat kita berhati-hati apalagi jika hal ini telah mendarah daging. Walau tentu masih banyak yang lain, tapi tak mengapa yang dibahas adalah yang sering muncul kepermukaan.

Allahu waliyyut taufiq

Ibnu Mai as Siompuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar